Rabu, 08 September 2010

Hujan Datang Petani Tembakau Panik

   Siang itu si Acoy memutuskan untuk pergi kesebuah desa untuk menemui seseorang.Pada waktu mau berangkat cuaca sedikit panas tapi agak mendung.Pada waktu tiba disana acoy menyaksikan banyak penduduk desa yang sedang menjemur tembakau.Sepanjang jalan yang acoy lalui aktifitas petani menjemur tembakau memang banyak dijumpai.
Oh ya si acoy pergi kedesa ini untuk menyerahkan bingkisan lebaran bagi kedua orang pekerjanya.Setelah tiba dirumah salah satu mereka acoy segera menyerahkan bingkisan dan gaji pekerjanya.Basa-basi sebentar kemudian acoy segera pergi kerumah pekerja yang satunya lagi.

  Dalam perjalanan si acoy melihat langit sangat mendung gelap sepertinya akan segera turun hujan.Sesampai dirumah pekerjannya orang yang acoy cari tidak ada ditempat.Ada informasi dari tetangga kalo orang yang acoy cari sedang membantu mengangkat tembakau didekat lapangan dirumah tetangganya,segera acoy meluncur kesana .
  Tiba-tiba langit yang tadinya mendung perlahan turun hujan tapi masih gerimis si acoy bergegas pergi ketempat yang dimaksud.Ketika tiba dilapangan tempat menjemuran tembakau acoy menyaksikan banyak orang sibuk mengangkat tembakau yang dijemur diatas sebuah tempat dari bambu yang berukuran 1m x 2m dengan tergesa-gesa.Gerimis perlahan namun pasti mulai membesar.Mereka segera berlarian bahu membahu mengangkat tembakau bersama-sama tetapi dengan suasana yang tegang.Si acoy melihat ada seorang ibu yang sampai terjatuh karena saking tergesa-gesanya,ibu itu tidak tau kalau ada sebatang bambu yang melintang.Untung ibu itu tidak terluka.

   Si acoy memutuskan untuk ikut membantu karena ikut merasakan kepanikan mereka.Acoy tanpa sengaja bertemu orang yang dia cari juga ada disana sosok laki-laki separuh baya yang biasa acoy panggil dengan nama pak cip.Berbaur dengan orang-orang yang terlihat sangat sibuk.Ada yang berlari karena hujan sudah mulai datang jadi harus cepat-cepat memindahkan tembakau.Ada yang memasang plastik untuk menutupi tembakau tetapi ukuran plastik itu kurang besar sehingga tidak bisa menutupi sebagian tembakau akibatnya banyak tembakau yang sudah kering itu basah.
  Si acoy mengangkat tembakau dalam jumlah banyak ditumpuk-tumpuk berdua dengan seorang ibu..Suasana agak sedikit kacau karena hujan tiba-tiba membesar.Waduh mereka kelihatan resah dengan tergesa-gesa segera melakukan apa saja yang bisa menyelamatkan tembakau supaya tidak terkena air hujan.Tembakau yang sudah berhasil diselamatkan diletakkan disebuah tenda besar.Rupanya mereka sudah mengantisipasi kalau hujan datang.Tetapi kali ini rupanya kecepatan untuk mengangkat tembakau kalah dengan kecepatan hujan deras yang datang.

   Si acoy melihat wajah-wajah kesal,marah,sedih dari pemilik tembakau.
Semuanya ikut membantu ayah,ibu dan anak-anak mereka bahkan tetangga ikut membantu.
Acoy mendengar pemilik tembakau berkata ‘’aduh rusak sudah..,rusak…rusak’’ berulang-ulang…,dengan jelas kesedihan diwajah itu dapat dilihat si acoy…sungguh kasihan..
Acoy mengamati banyak tembakau yang sudah kering terkena air hujan,ditutup seadanya.Yah memang semua dikerjakan dengan tergesa-gesa dan panik berlomba dengan hujan yang datang.Yang penting bisa ditutupi....

   Setelah semuanya selesai dan tidak ada yang dikerjakan lagi si acoy mencari tempat berteduh dengan baju yang basah kuyup sambil memakai helm.Mereka berteriak memanggilnya mengucapkan terimakasih,acoy cuma tersenyum..
   Acoy duduk disebuah teras rumah hujan masin tetap turun dengan deras.
Si acoy menyempatkan ngobrol dengan pak cip ketika dia menghampirinya.Acoy bertanya tentang apa akibatnya kalau tembakau yang sudah dijemur kena air atau hujan,karena acoy awam masalah tembakau.Pak cip bercerita kalau tembakau yang terkena air hujan tembakau akan berwarna hitam dan rusak,kalau dijual harganya jauh merosot bahkan kadang tidak laku.Kemarin mereka juga mengalami nasib yang sama hujan tiba-tiba datang.Mereka tidak sempat menyelamatkan sebagian tembakau yang ahirnya sekarang rusak.
Mereka rugi besar…,waduh… ternyata merawat tembakau susahnya minta ampun..ck..ck..ck….Kasian sekali mereka…mungkin bukan rezekinya kali…acoy berkata dalam hati...

   Si acoy memang pernah mendengar merawat tembakau seperti merawat bayi.Dari mulai ditanam sampai saat dipanen,di jemur hingga dijual butuh perhatian exstra.Walau ribet merawatnya hasil yang diperoleh lumayan besar.Tapi kalau dengan cuaca yang tidak jelas seperti ini bisa merusak tembakau dan kalau dijual harga jatuh dibawah pasaran.Jadi untung-untungan apa katanya rezeki kata mereka,itu yang pernah acoy dengar.

(Ilustrasi)
   Acoy diberitahu pak cip kalau tembakau sekarang harganya lumayan tinggi.Acoy berpikir mungkin karena banyak orang yang menunda-nunda menanam tembakau karena cuaca yang sekarang sulit diprediksi.Jadi jumlah tembakau ikut berkurang dan otomatis menaikan harga jual.Apa lagi ditambah banyak tembakau yang rusak…
Dari jauh acoy melihat aktifitas petani itu,''sungguh kasihan bapak yang punya tembakau itu...'' kata acoy lirih.
Kemudian si acoy berkata dalam hati...aku hanya bisa berdoa agar mereka bisa meraih untung musim ini.
   Oh ya tadi waktu baru duduk untuk berteduh si acoy bertemu ibu yang jatuh ketika membantu mengangkat tembakau.Ibu itu muncul dari dalam rumah sambil membawa kursi mempersilahkan acoy duduk ternyata rumah yang acoy tempati untuk berteduh miliknya.Acoy melihat ibu itu membawa kursi sambil memegang pergelangan tangannya.Rupa-rupanya tangannya sedikit keseleo pikir acoy.Ibu itu  sempat mengeluh dihadapan acoy ''gara-gara membantu mikirin hartanya orang saya sampai terjatuh...!'' Acoy cuma tersenyum kecut mendengar keluhan ibu tadi.

    Ketika hujan mulai mereda dengan segera si acoy pamit pulang kepada pemilik rumah setelah terlebih dahulu menyelesaikan segala urusan dengan pak cip.
Si acoy pulang dengan baju yang basah semua.''Tapi tak apa walau baju dan jaketnya basah kuyup tapi dapat cerita menarik yang bisa aku kenang…hmmmm...'' kata si acoy didalam hati...


                ….J.september2010…
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda :