
Ada sebagian orang Arab menyatakan, “Janganlah kalian menikahi enam orang perempuan berikut ini; annanah, mannanah, hannanah, haddaqah, barraqah, dan syaddaqah.”
Untuk itu hindarilah beberapa tipe kaum perempuan berikut ini:
- Annanah, yakni perempuan yang banyak mengaduh dan mengeluh, ia mengikat kepalanya setiap saat. Menikahi perempuan yang sering sakit atau pura-pura sakit tentu tidak mengandung kebaikan.
- Mannanah, yakni perempuan yang mengungkit-ungkit kebaikannya kepada suaminya, ia mengatakan, ”Aku telah berbuat begini dan begini demi dirimu.”
- Hannanah, yakni perempuan yang menyayangi suami orang lain, atau menyayangi anak dari suami sebelumnya, sehingga mengabaikan hak suaminya yang sekarang.
- Haddaqah, yakni perempuan yang suka melirik segala sesuatu, sehingga ia menginginkannya dan membebabi suami untuk membelikannya.
- Barraqah, mengandung dua makna. Pertama, perempuan yang sepanjang hari memoles dan merias wajahnya agar wajahnya memukau. Kedua, perempuan yang sering mencacat makanan.
- Syaddaqah, yakni perempuan yng banyak bicara alias cerewet.
وإن أبغضكم إلي وأبعدكم مني مجلسا يوم القيامة الثرثارون
والمتشدقون والمتفيهقون ، قالوا : يا رسول الله قد علمنا الثرثارون
والمتشدقون فمن المتفيهقون ؟ قال : المتكبرون
”Sesungguhnya orang yang paling aku benci dan paling jauh tempat
duduknya dariku pada hari kiamat adalah orang-orang yang banyak
berceloteh, orang-orang yang gemar berbicara dan al mutafaihiqun.” Orang
berkata, ”Wahai Rasulullah, kami mengetahui siapa itu orang-orang yang
banyak berceloteh dan gemar berbicara, lantas siapakah al mutafaihiqun
itu?” Beliau bersabda, ”Yaitu orang-orang yang sombong”Terdapat sebuah ungkapan, ”Ada empat perempuan yang tidak layak dinikahi, yakni mukhtali’ah, mubariyah, ’ahirah, dan nasyiz.”
- Mukhtali’ah, yaitu perempuan yang meminta khulu’ setiap saat tanpa ada sebab.
- Mubariyah, yakni perempuan yang suka membanggakan diri dengan perantaraan perbuatan orang lain dan membanggakan hal-hal keduniaan. Misalnya, ”Aku punya keponakan yang bisa begini dan begini.”
- ’Ahirah, yakni perempuan fasik yang dikenal memiliki pria idaman lain atau selingkuhan. Perempuan inilah yang disebut dalam firman Allah, ”.. dan bukan (pula) perempuan yang mengambil laki-laki lain sebagai piaraannya.” (Qs. An Nisa: 25)
- Nasyiz, yakni perempuan yang merasa lebih tinggi atas suami, baik dalam hal perbuatan maupun perkataan. Nasyiz artinya bagian tanah yang tinggi.
Maha Suci Engkau wahai Allah, dan segala puji untuk-Mu…
***
Tipe Suami Istri Penenteram Hati, karya Syaikh Nada Abu Ahmad, Penerbit Kiswah. (Judul Asli, Man Takhtarin? Man Takhtar?)
Tidak ada komentar: