Di saat banyak anak muda tengah sibuk bermain, sepuluh duta muda ini tengah sibuk bekerja keras membuat inovasi. Di saat anak muda lain tengah luntang-lantung mencari pekerjaan, anak muda ini menciptakan lahan pekerjaannya sendiri.
Sepuluh sosok wirausahawan pemenang Shell LiveWIRE Business Start-up Awards ini memiliki cita-cita besar yang mungkin tidak dimiliki orang lain. Mereka bercita-cita sukses melalui usaha yang mereka ciptakan sendiri. Wirausaha sudah menjadi suatu garis hidup yang mereka tetapkan dalam hati.
"Menurut saya, hidup hanya sekali. Terlalu disayangkan kalau kita hanya melakukan hal yang biasa. Lakukanlah hal luar biasa. Saya punya keyakinan saya bisa besar lewat (usaha) ini," ungkap Nur Kartika Indah M (23), yang merintis usaha Nata de Coco versi Singkong, Senin (9/8/2010) di Jakarta.
Pandangan gadis asal Solo ini juga diamini oleh rekan-rekannya sesama finalis. Novita, misalnya, ia mengaku sudah memiliki kemauan yang besar untuk berwirausaha sejak kuliah. "Modal saya hanya kemauan saja buat toko sepatu. Padahal dulu yang namanya stileto, high heels, wedges itu kayak apa saja saya enggak tahu. Tapi karena saya udah ada kemauan kuat berbisnis, akhirnya belajar," ujar gadis asal Depok, Jawa Barat, ini. Novita akhirnya membuat toko sepatu online yang dinamakan "Comfort Shop".
Selain kemauan yang kuat, jiwa pantang malu juga perlu dimiliki sebagai modal untuk berwirausaha. "Enggak perlu malu sama apa yang kita jual. Kalau malu, bagaimana kita bisa menghasilkan?" ujar Valdy, asal Yogyakarta, yang membuat usaha The Unique Culture yang mengangkat batik ke dalam jaket dan sepatu untuk anak muda.
Namun, menjadi wirausahawan memang tidak semudah yang diucapkan karena perlu usaha dan kesabaran. Hal ini dirasakan Ridho Arindiko S yang merintis usaha Minyak Goreng Sahara. Minyak ini diproduksi melalui proses comfilter system dengan harga yang terjangkau. "Pas awalnya kami hanya bisa jual 50 minyak. Itu sama kaya kami jual sehari seliter keliling ke mana-mana. Tapi berkat dukungan orang-orang, akhirnya di tahun ini penjualan kami alhamdulillah naik 300 persen," ujarnya.
Ia pun memiliki prinsip, "Kita boleh cita apa saja yang penting kita punya roadmap. Kita harus tekun dan konsisten. Apa pun masalahnya, pasti akan ada jalan keluarnya."
Ketua tim juri Shell LiveWIRE BSA 2010, Ahmad Djauhar, pun bangga atas apa yang sudah dilakukan kesepuluh finalis tersebut. Menurutnya, dengan berwirausaha, seseorang bisa membantu menekan angka pengangguran dan juga menciptakan lapangan kerja baru bagi orang lain sehingga kegiatan ini harus terus ditingkatkan.
Sepuluh sosok wirausahawan pemenang Shell LiveWIRE Business Start-up Awards ini memiliki cita-cita besar yang mungkin tidak dimiliki orang lain. Mereka bercita-cita sukses melalui usaha yang mereka ciptakan sendiri. Wirausaha sudah menjadi suatu garis hidup yang mereka tetapkan dalam hati.
"Menurut saya, hidup hanya sekali. Terlalu disayangkan kalau kita hanya melakukan hal yang biasa. Lakukanlah hal luar biasa. Saya punya keyakinan saya bisa besar lewat (usaha) ini," ungkap Nur Kartika Indah M (23), yang merintis usaha Nata de Coco versi Singkong, Senin (9/8/2010) di Jakarta.
Pandangan gadis asal Solo ini juga diamini oleh rekan-rekannya sesama finalis. Novita, misalnya, ia mengaku sudah memiliki kemauan yang besar untuk berwirausaha sejak kuliah. "Modal saya hanya kemauan saja buat toko sepatu. Padahal dulu yang namanya stileto, high heels, wedges itu kayak apa saja saya enggak tahu. Tapi karena saya udah ada kemauan kuat berbisnis, akhirnya belajar," ujar gadis asal Depok, Jawa Barat, ini. Novita akhirnya membuat toko sepatu online yang dinamakan "Comfort Shop".
Selain kemauan yang kuat, jiwa pantang malu juga perlu dimiliki sebagai modal untuk berwirausaha. "Enggak perlu malu sama apa yang kita jual. Kalau malu, bagaimana kita bisa menghasilkan?" ujar Valdy, asal Yogyakarta, yang membuat usaha The Unique Culture yang mengangkat batik ke dalam jaket dan sepatu untuk anak muda.
Namun, menjadi wirausahawan memang tidak semudah yang diucapkan karena perlu usaha dan kesabaran. Hal ini dirasakan Ridho Arindiko S yang merintis usaha Minyak Goreng Sahara. Minyak ini diproduksi melalui proses comfilter system dengan harga yang terjangkau. "Pas awalnya kami hanya bisa jual 50 minyak. Itu sama kaya kami jual sehari seliter keliling ke mana-mana. Tapi berkat dukungan orang-orang, akhirnya di tahun ini penjualan kami alhamdulillah naik 300 persen," ujarnya.
Ia pun memiliki prinsip, "Kita boleh cita apa saja yang penting kita punya roadmap. Kita harus tekun dan konsisten. Apa pun masalahnya, pasti akan ada jalan keluarnya."
Ketua tim juri Shell LiveWIRE BSA 2010, Ahmad Djauhar, pun bangga atas apa yang sudah dilakukan kesepuluh finalis tersebut. Menurutnya, dengan berwirausaha, seseorang bisa membantu menekan angka pengangguran dan juga menciptakan lapangan kerja baru bagi orang lain sehingga kegiatan ini harus terus ditingkatkan.
Tidak ada komentar: