Rabu, 01 September 2010

Kota SEJUTA MOTOR

 Aku rindu suasana ketika kotaku jalannya masih sepi tidak begitu ramai dari kendaraan bermotor mobil dan sepeda motor.Masih membekas dalam ingatan untuk pergi kesuatu tempat orang-orang masih suka berjalan kaki,naik sepeda dan naik becak.Naik becak itupun kalau
tempat yang dituju agak jauh dan membawa barang-barang yang banyak juga berat.Pergi kesekolah,pergi ke alun-alun kota,pergi kepasar,pergi kepusat-pusat perbelanjaan lainya orang-orang pada waktu itu masih suka berjalan kaki.Banyak orang keliling-keliling kota pakai sepeda.
Saat itu udara masih terasa segar dikotaku.Jauh dari kebisingan dan polisi asap kendaraan bermotor.Sejauh mata memandang dijalan dan ditempat nongkrong anak-anak muda,masih terlihat bersih tidak ada sepeda motor dan mobil yang berjejer menumpuk-numpuk tak beraturan merusak keindahan kota.Lalu lalang sepeda motor yang berdesak-desakan tidak pernah kutemui.Tidak ada gangguan tidur siang dan malam oleh suara bising knalpot juga klakson kendaraan bermotor.Udara dipusat kotaku masih terasa segar tidak terlalu banyak polusi.Mobil dan sepeda motor pada saat itu tidak seberapa banyak tidak seperti sekarang yang jumlahnya sudah berlipat-lipat menumpuk memenuhi jalan-jalan kota.
   Wah kalau ingat semua itu menyenangkan sekali....

  Tapi kini aku melihat kotaku sudah tidak seperti dulu lagi,jalan-jalan penuh sesak oleh kendaraan bermotor yang didominasi sepeda motor.Suara bising knalpot yang keras tapi banyak disukai anak-anak muda memekakkan telinga dimana-mana,tanpa dilarang oleh aparat kepolisian.Mobil semakin banyak berseliweran memadati jalan-jalan dipusat kota.Polusi udara dari asap kendaraan menusuk hidung membuat napas menjadi sesak.
Pada waktu malam hari alun-alun dikotaku dipadati sepeda motor yang diparkir berjejer semerawut.Lebih parah lagi malam minggu,bertumpuk-tumpuk diparkir tak karuan seolah-olah semua orang yang memiliki sepeda motor ingin memamerkan motornya.
Lalu lalang kendaraan bermotor yang tidak jarang saling kebut-kebuttan sering kusaksikan.
Kadang-kadang dipusat kota macet membuat suasana kotaku terlihat sumpek.Sekarang kotaku tidak seindah dan setenang dulu.Sudah mulai jarang orang pergi ketempat perbelanjaan berjalan kaki,pergi kewarung saja yang jaraknya dekat pakai sepeda motor.
   Jarang aku temui sebuah keluarga berangkat dari rumah bapak ibu beserta anak-anaknya jalan-jalan resfresing keliling kawasan alun-alun dan pecinan sambil berjalan kaki,tidak seperti dulu..
Anak-anak satu sekolah dan satu lingkungan laki-laki dan perempuan yang biasanya jalan-jalan dari rumahnya bersama-sama sudah jarang aku temui.
Sekarang semuanya sudah pakai sepeda motor.Sudah banyak orang yang malas jalan kaki.Orang-orang naik sepedapun sudah sedikit sekali.Hanya mereka yang suka berolah raga menggunakan sepeda yang sering kelihatan walau jumlahnya bisa dihitung dengan jari.
   Kecelakaan bertambah banyak terjadi dimana-mana dikotaku.
Sudah terlalu sering aku melihat mobil ambulan lalu lalang membawa korban kecelakaan.
Pernah aku ngobrol dengan bapak polisi dia bercerita bahwa sekarang nyawa sudah tidak ada harganya.Sudah terlalu sering beliau menangani korban kecelakaan yang luka parah dan nyawa yang sudah melayang,hampir setiap hari."Nyawa sudah seperti tidak ada harganya dik.."kata bapak polisi itu..
  Yahh...beginilah wajah kotaku sekarang bertambah sumpek,pengap,panas dan kotor..tidak seindah dulu...

   Aku yakin ini pasti juga terjadi dikota lain.Aku tidak bisa membayangkan bagaimana dengan kota lain yang jauh lebih besar dari pada kotaku ini.Pasti lebih parah tingkat polusinya,kemacettannya,bising dan sudah pasti pengap.Sering aku melihat berita ditelevisi kota-kota yang lebih besar dari kota tempatku tinggal,jalan-jalanya lebih parah macet dan semerawutnya..Kotaku yang sekecil ini saja sudah seperti ini apalagi kota-kota yang jauh lebih besar.



  Menurut pendapatku,kotaku dan kota-kota lainya yang sudah dipenuhi beribu-ribu dan berjuta-juta kendaraan sepeda motor ini,terjadi karena sekarang sudah begitu mudahnya memiliki kendaraan bermotor.Mereka yang ingin punya sepeda motor tidak memiliki uang yang cukup,sekarang bisa mengambil secara kredit dengan uang muka yang relatif kecil.Akibatnya banyak orang berbondong-bondong mengambil kredit sepeda motor.Harga sepeda motor dan mobil bekaspun terbilang cukup murah.Apalagi sekarang sepeda motor juga dianggap sebagai lambang kesuksessan seseorang selain mobil.
Karena sepeda motor mudah diperoleh dengan cara kredit maka satu rumah ada yang memiliki lebih dari satu sepeda motor begitu pula dengan mobil...ck..ck..ck..



  Sebenarnya penyebab utama masalah ini adalah kegagalan pemerintahlah yang turut memberi andil besar maraknya orang berbondong-bondong membeli sepeda motor.Kegagalan pemerintah menyediakan layanan transportasi murah dan massal menjadi penyebab menumpuknya kendaraan bermotor.Tetapi pemerintah sepertinya tidak ambil peduli dengan semua ini.Tidak salah orang banyak yang bilang dari pada naik becak atau angkot mendingan naik sepeda motor,dengan hanya membeli 1ltr bensin tapi sudah bisa jalan-jalan dan putar-putar kota kemana-mana,lebih irit dan hemat.Jangan salahkan kami untuk membeli sepeda motor.

   Kalau semua ini dibiarkan terjadi tampa ada tindakan dan perhatian serius dari pemerintah pusat dan daerah,berjuta-juta sepeda motor akan memenuhi jalan diseluruh kota-kota indonesia.
Kecelakaan,polusi,kemacetan,kesemrawutan kota akan terjadi dimana-mana.Ledakan populasi kendaraan bermotor akan memacetkan jalan-jalan.Apalagi jalannya cuma itu-itu saja.Tidak ada pelebaran jalan dan pembuatan jalan baru.Banyak sekali penyakit yang ditmbulkan dari kesemerawutan dan polusi ini.Daya tarik kotapun menjadi hilang,suatu saat nanti pasti turis-turis asing dari mancanegara akan malas datang kekota-kota kita.Karena yang disaksikan cuma kesemerawutan kota yang penuh sesak dengan kendaraan bermotor.
  Sekali lagi sampai kapan semua ini dibiarkan terjadi.....
Ketika aku bertemu turis asing dalam hatiku berkata aku yakin dia akan heran kenapa di indonesia banyak sekali orang memakai sepeda motor.Kenapa banyak orang malas jalan kaki.Pasti mereka juga berkata mengapa negara yang begitu cantik ini tapi tata kotanya amburadul.
Aku jadi malu...malu sebagai putra bangsa yang memiliki negara indah ini tapi sayang gagal dikelola dengan baik oleh bangsanya sendiri...



   Semua harapanku agar kotaku kembali seperti dulu mungkin cuma ada dalam khayalan seandainya semua ini dibiarkan terjadi oleh pemerintah.Tidak akan ada lagi kurasakan kotaku yang sejuk,tenang dan damai seperti dulu lagi,malah semakin banyak kusaksikan berita kemacetan kesemerawutan kota dimana-mana ditelevisi.
 .....Malangnya nasib kotaku malangnya negaraku tercinta..........


                                                          
                                                                   Jnal,29Agustus2010
Silahkan Tinggalkan Komentar Anda :

Tidak ada komentar: